Kementerian Agama RI melalui Subdit Kerjasama dan Kelembagaan menggelar kegiatan temu rembuk 58 Kepala Pusat Bahasa PTKI se-Indonesia. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis-Sabtu, 01-03 Agustus 2024 di Semarang. Pada sambutannya, Ka Subdit Kerjasama dan Kelembagaan Kemenag RI, Abdurrauf mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan evaluasi terhadap program yang telah berlangsung terkait seleksi-seleksi beasiswa ke luar negeri. Setidaknya, evaluasi ini bertujuan untuk merumuskan mekanisme perekrutan calon peserta seleksi beasiswa Timur Tengah, Mesir dan Maroko. Selama ini untuk kuliah ke Azhar Mesir ada 14 jalur yang telah berlangsung. Namun Kemenag melakukan penataan dan merapikan hanya melalui satu jalur. Selain itu, waktu pembukaan beasiswa Azhar dan Maroko yang terkadang tumpang tindih sehigga mengakibatkan calon peserta beasiswa dapat mengikuti kedua jalur.
Kepala Pusat Pengembangan Bahasa (Puspesa) UIN SU Prof. Dr. Watni Marpaung, MA yang ditugaskan Rektor UIN SU yang ditugaskan untuk mengikuti kegiatan tersebut menegaskan bahwa kegiatan penguatan kerjasama ini merupakan kerja taktis Kementerian Agama untuk memperbaiki program kerja yang telah berlangsung sekaligus merancang program terbaru ke depan. Kepala Pusat Bahasa PTKI yang hadir sebagai refresentasi seluruh UIN/IAIN/STAIN yang menjadi penyelenggara kegiatan kerjasama internasional lebih spesifik pada pengiriman mahasiswa melalui seleksi beasiswa ke Mesir dan Maroko.
Prof Watni menambahkan bahwa kegiatan strategis ini menjadi bahasan rembuk diskusi terkait mekanisme penerimaan mahasiswa asing dalam program Middle East North Africa (MENA) sebagai jejaring program terbaru. Keterlibatan Pusat Bahasa PTKI dalam program ini sebagai bentuk komitmen bersama untuk memastikan bahwa seluruh mahasiswa yang lulus seleksi beasiswa Timur Tengah telah terseleksi dengan baik memiliki kualitas terbaik.
Di UIN Sumatera Utara Medan sendiri , program kerjasama Kemenag ini telah tersahuti dengan baik bahkan menjadi kebijakan Rektor UIN SU. Prof. Dr. Nurhayati, M. Ag dalam menjaring mahasiswa-mahasiswa asing untuk masuk ke UIN SU, tentunya sebuah sinergitas terbaik untuk capaian terbaik pula.
Setidaknya, program-program yang dirumuskan selama 3 hari dapat memberikan manfaat dan kontribusi terbaik untuk anak-anak bangsa yang memiliki kualitas ilmu yang baik. Lebih spesifik bagi warga Sumatera Utara setidaknya UIN SU menjadi perpanjangan Kementerian Agama dalam program kerjasama ini, tegasnya.[]