Ma’had Al-Jami’ah UIN Sumatera Utara menyelenggarakan Orientasi Pengenalan Akademik Ma’had (OPAM) yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag, pada Jum`at (01/09). Bagi mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasantri Ma’had Al-Jami’ah setidaknya dua kali mengikuti pengenalan akademik. Pertama. Pengenalan budaya akademik secara resmi dibuka oleh Rektor UIN SU Prof. Dr. Nurhayati, M. Ag dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) di Kampus IV Tuntungan pada tanggal 28 Agustus 2023. Kedua, Pengenalan akademik khusus Ma’had sebagaimana yang dilaksanakan pada hari ini. Mahasantri yang mengikuti OPAM berjumlah 180 orang yang diselenggarakan dalam satu hari penuh di Aula Ma’had Al-Jami’ah UIN Sumatera Utara Medan Kampus II Jalan Williem Iskandar.
Dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan OPAM, Wakil Rektor I menegaskan beberapa hal,
Pertama, luruskan niat untuk masuk Ma’had Al-Jami’ah dan menjadi mahasantri. Ma’had Al-Jami’ah adalah tempat untuk menempa diri menjadi insan terbaik, mandiri dan berprestasi. Sejatinya mahasantri harus dipastikan berbeda dengan mahasiswa secara umum. Kedua. Orientasi Ma’had bukan dimaknai untuk memudahkan kuliah, mengurangi biaya kuliah dan transportasi. Jauh dari itu semua, mahasantri adalah inti dan penciri mahasiswa UIN Sumatera Utara Medan yang unggul prestasi dan menjadi pemikir-pemikir muda seperti tokoh Annemery Schiemel, Aisyah binti Syaathi dan yang lainnya. Mahasantri yang melampui bukan hanya memikirkan pribadi sendiri tetapi kepada kepentingan sosial dan agama.
Ketiga, mahasantri harus mengabadikan penciri khusus sekaligus pembeda dengan mahasiswa pada umumnya pada kemampuan bahasa Inggris dan Arab. Dirjen Pendis Prof. Ali Ramdani ketika acara penandatanganan kerjasama di Amerika sekaligus mengundang mahasiswa yang ikut program MORA Overseas Student Mobility Award (MOSMA) dan pada saat tersebut mahasiswa Sumatera Utara Medan tidak ada satu pun yang ikut dalam program tersebut. Maka penguatan kebahasaan menjadi suatu kemestian bagi mahasantri ma’had dan berpeluang untuk lulus dalam program MOSMA, tutur Prof. Akmal.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Mudir Ma’had Al-Jami’ah UIN Sumatera Utara Medan, Dr. Watni Marpaung, MA menegaskan bahwa kegiatan OPAM sangat strategis dan penting bagi para mahasantri. Pertama, mengenalkan lebih dekat dengan budaya akademik yang hidup dan telah berjalan di ma’had. Aktifitas Tilawah Alquran, hifz Al-Qur`an. Muhadharah bahasa adalah bahagian budaya akademik yang harus menyatu dalam diri para mahasantri. Kedua, budaya hidup keseharaian, pola komunikasi antara sesama dan komunikasi dengan para pembimbing atau muwajjihat yang harus terbangun dengan baik seperti hubungan kakak dan adik. Tradisi ini tentu berbeda dengan budaya rumah kos, tinggal tempat saudara dan sebagainya. Ketiga, OPAM tahun mengambil tema “Membentuk pribadi muslimah yang berakhlak karimah (qurani) dan berkemampuan dasar bahasa asing”. Dua titik fokus pengenalan akan memberikan pemahaman yang utuh pada mahasantri tentu akan berbeda dengan budaya rumah kos, tinggal tempat saudara. Dua titik fokus pengenalan akan memberikan pemahaman yang utuh pada mahasantri Ma`had Jamiah UIN Sumatera Utara Medan.
Para mahasantri bersungguh dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan OPAM bahkan ada yang disaksikan orang tua mahasantri. Setidaknya arahan bimbingan Wakil Rektor I mencerahkan dan mengingatkan mahasantri akan pentingnya peranan yang mereka mainkan terhadap perkembangan UIN ke depan.